







Berawal dari sebuah bisnis roastery dan testing bar biji kopi sejak 2017, Maison Daruma kemudian merambah ke bisnis cafe dan resto. Maison Daruma merupakan salah satu roastery terbesar di Yogyakarta, dengan kapasitas roastery 20 kg. Biji kopi yang diolah beragam varietas, mulai dari single origin hingga house blend dengan standar Grade A.
Maison Daruma merupakan penggabungan dari Bahasa Perancis dan Bahasa Jepang. Maison diambil dari Bahasa Perancis yang berarti rumah, sedangkan Daruma diambil dari budaya dan mitologi masyarakat Jepang, yaitu boneka yang dipercayai sebagai pembawa keberuntungan. Pemilik menggabungkan dua kata tersebut dengan harapan agar cafe ini menjadi rumah yang membawa keberuntungan untuk siapa saja yang datang. Selain itu, pada bentuk aslinya, boneka daruma akan kembali berdiri apabila dijatuhkan. Hal tersebut juga menjadi salah satu filosofi di balik pemilihan nama Daruma, yaitu agar cafe dapat terus bertahan dalam segala kondisi.
Di bagian Indoor, Pengunjung cafe dapat langsung merasakan ambience Jepang yang diusung oleh Maison Daruma. Mulai dari mural seorang samurai di dinding, mozaik kayu, hingga tempat duduknya pun terlihat customized yang membentuk geometri setengah lingkaran khas Jepang. Selain itu, lengkapnya manual brew asal Jepang,seperti syphon dan V60, yang dipajang di bar semakin menambah kesan bahwa Maison Daruma menggarap konsep Japanese dengan matang. Di bagian Indoor ini lebih cocok untuk bekerja/ belajar, terlihat dari meja-meja berukuran besar dan panjang, serta banyaknya colokan listrik yang tersedia. Suasana produktif disini juga didukung oleh pilihan musik jazz yang sengaja dipilih agar tidak membuyarkan konsentrasi. Saat pandemi seperti ini, bagian kaca dibuka lebar agar melancarkan sirkulasi udara, sehingga meminimalisir penyebaran virus COVID-19.

Di bagian outdoor, tempat duduknya seperti layaknya sering ditemui di perkantoran atau mall. Konsepnya lebih umum dibandingkan bagian Indoor. Maison Daruma menggunakan meja bundar kecil dengan kursi besi dan dilengkapi dengan payung. Di bagian outdoor ini pengunjung disuguhkan pemandangan taman dan Gedung Pascasarjana FK UGM. Maison Daruma FK UGM tidak menyediakan smoking area.
Pilihan makanan di Maison Daruma ini cukup lengkap, mulai dari salad, pastry, cake, sampai makanan berat. Untuk pilihan minuman juga beragam, mulai dari espresso-based, manual brew, teh, dan jus.
Kami mencoba dua light bites di Maison Daruma. Yang pertama adalah Twinburger BBQ. Penyajiannya sangat photogenic dengan dua buah burger kecil yang disusun berjajar dengan bun berwarna biru muda serta wijen dan cherry tomato di atasnya. Yang kedua adalah Kungpao BBQ. Roti yang digunakan seperti roti bakpao, dengan isian selada dan daging BBQ.
Selain itu, kami juga mencoba Nasi Goreng Smoked Chicken BBQ. Menu ini kami rekomendasikan karena bumbunya meresap, smokiness nya terasa, dan daging ayamnya juicy.

Untuk minuman, kami memesan ice blackcurrant tea dan ice kogume. Kogume merupakan menu signature mereka, yaitu es kopi susu dengan campuran gula merah sebagai pemanisnya. Cafe Latte yang kami coba teksturnya creamy, rasanya sedikit gurih, dan kopinya cukup strong. Biji kopi yang digunakan disini menggunakan biji kopi yang mereka roasting sendiri. Biji kopi tersebut kemudian diolah menggunakan mesin espresso high-end 3 group dari brand Kees Van Der Westen tipe Mirage. Selain itu, ice blackcurrant tea yang kami pesan rasanya menyegarkan dan tidak terlalu manis, cocok untuk menemani makan siang.
Karena dibangun di lingkungan Fakultas Kedokteran UGM, Maison Daruma dituntut untuk dapat menyajikan makanan dan minuman yang sehat.
Maison Daruma memiliki dua lokasi di Yogyakarta. Cabang pertamanya berlokasi di Jl. Ipda Tut Harsono no. 48, Umbulharjo, Yogyakarta. Cabang ini sekaligus merupakan tempat mereka roasting biji kopi mereka. Namun, saat pandemi ini cafe di cabang pertama ini ditutup dan hanya digunakan untuk roastery untuk sementara waktu. Cabang kedua berlokasi di Fakultas Kedokteran UGM, tepatnya di Gedung Pascasarjana Tahir Foundation.








